Minggu, 24 Juni 2012

Melodi sebuah Metamorfosa

Ini adalah kisah nyata tentang kehidupan,
dimana segala sesuatunya selalu memiliki waktu dan posisinya masing-masing..
Perjalanan yang menuntun seseorang menuju sebuah pendewasaan..

Detik terus melantunkan detak,
mengiring jejak dan tapak baru sebuah kehidupan,
Pelangi yang menari dipenghujung rintihan langit,
membalut lembut sebuah siklus metamorfosa,
Ketika tawa matahari selalu disimpan
dalam senandung bulan dan bintang-bintang,
sebelum esok yang dimimpikan berujung pada nyata-nyata 
yang selalu dipertanyakan..
dan pada tanya-tanya yang dinyatakan..

Aku kembali,
dan menyadari bahwa setiap individu yang kutemui sedang menjalani metamorfosa mereka masing-masing.
Sebuah proses yang ngga sesaat,

Tiga sekandung,
lahir dari darah yang sama,
besar dari air susu yang sama,
tumbuh dari kasih yang sama,
tapi kami menjadi dewasa dengan proses yang berbeda..
Kami punya metamorfosa yang berbeda,
pembawaan, karakter, dan pribadi yang berbeda..

Berasal dari cinta yang sama,
bukankah masing-masing orang akan menjadi dewasa
dengan kehidupan mereka?

Masa-masa ini akan terus berrotasi,
matahari atau bulan dan bintang, 
tak kan selamanya berpendar, atau menghilang..
kelelawar tak kan selamanya berkeliaran, 
kecuali petang menjelang,
dan ada saat bagi kepompong untuk berganti cangkang..

Manusia tak kan pernah sama..
dia akan berubah, baik itu menjadi baik, atau sebaliknya..

Masa Kecil
"Kamu kenapa sih?"
"Ahh, aku males sama kamu, abis kamu sekarang berubah sih.. "
"Haah ? emangnya aku ngapain? "
"Kamu sekarang kecentilan, mainnya juga sama si A, si B, si C.. kamu lupa kan sama aku? huhh.. "
"Nggak kok.. ya udah, maaf yah, aku ngga kayak gitu lagi kok."

Hmm, aku ngga tau, tapi sepertinya hampir semua teman seumuranku waktu itu, pernah mengalami hal yang sama.. Mungkin karna setiap orang akan memiliki tingkat kecemburuannya masing-masing, sesuai dengan tingkat usianya..
Pasti akan berbeda, jika ucapan semacam itu dilontarkan pada pacar atau pasangan hidupnya ketika mereka beranjak dewasa..
Tapi entah mengapa, semakin aku bertambah umur, aku semakin memaklumi perasaan cemburu kepada teman-teman terdekat yang umumnya terjadi pada masa-masa sekolah itu.. Terutama dengan kehidupan di asramaku.. Adalah hal yang sangat wajar ketika aku mendapati bahwa teman-temanku pada akhirnya akan menemukan dunia mereka sendiri-sendiri, baik itu dengan, atau tanpa aku.. Dan aku sangat bisa memahami itu:

Tidak setiap saat aku dan sahabatku selalu berbagi,
ada saat dimana ketika dia berbagi,
aku memberikan respon tidak sebaik si X
Ada saat ketika dia ingin menangis,
yang ada adalah pundak si Z, dan bukan aku,
Ada saat dimana dia senang dan ingin memelukku,
tapi dia tidak bisa melakukannya,
karna aku tidak ada pada hari bahagianya..
Ada saat dimana aku ingin menjadi seorang yang bisa membantunya,
Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, atau apalah itu..
dan aku tidak bisa melakukannya,
Maka aku akan memangil si X, si Y, atau si Z,
sehingga kecemasannya, atau kecemasanku akan sirna..
Ada saat dimana ia terisak dan tak mampu bercerita, 
dan ketika itu terjadi,
yang bisa kulakukan adalah bertanya kepada si K, L, atau siapapun itu..

Dan ketika aku menuliskan kata-kata ini, aku berfikir ulang,
Apakah benar aku sudah melakukannya? 
Atau justru diakah yang melakukannya?

Aku juga ingat masa kecilku,
ketika aku dan kakakku dengan rewel makan snack di gereja, di tengah misa,
dan bagaimana mamaku protes dengan apa yang aku lakukan,
semuanya tidaklah lain karena dilandasi "kepolosan" bukan?

Sekarang, rotasi ini telah membawaku pada posisi yang lain,
sudut pandang yang lain,
Sudut pandang yang menempatkan aku sebagai umat,
yang duduk di belakang sepasang kakak beradik yang sibuk makan snack dengan rewel, 
dan tidak ditegur oleh orangtuanya ..
Hmm, sebuah keterbatasan manusia yang membuatku bisa merasa terganggu dengan hal kecil itu..
Barangkali, pada masa metamorfosaku berikutnya,
aku akan mendapatkan posisi dengan sudut pandang yang lain,
Sudut pandang orangtua sang anak mungkin?
Entahlah..

Ada juga pengalaman kecil yang 'menyentil',
Hmm, saat itu aku sedang berada di posko pengungsian korban erosi Merapi, 2011
Tepatnya, di dapur ASPA. Saat itu aku bersama seorang alumni sekolahku, aku sedang membantu di dapur untuk menyiapkan nasi bungkus bagi para korban dan relawan. Ini ngga lain dan ngga bukan, adalah karena sekolahku SMA PL Van Lith Muntilan, menjadi tempat pengungsian bagi warga desa di lereng Merapi..
"Anak Van Lith zaman sekarang, kalau main bisa sampai Jogja yah?"
"Hmm, iya mbak, cuma kalau pas hari Minggu atau hari libur aja sih, kalau lagi pengen."
"Sering kan tapi?"
"Ngga juga sih mbak, cuma beberapa anak aja.."
"Manja yah? Zaman ku dulu sih ngga boleh kayak gitu.. Mana ada.. pasti langsung dimarahi Suster I"
"Oo, emang iya yah mbak? " (aku ngga tau apa-apa, aku baru kenal si Mbak yang memang lebih tua jauh beberapa tahun di atasku..)
"Iya, tapi zaman dulu Susternya baik, suka bagi-bagi hadiah, suka bantuin bapak-ibu dapur juga.. Kamu tanya aja tuh.. Iya kan Bu?"
Trus si ibu dapurnya jawab "Iya, suka ditanya: anak-anak dimasakin apa hari ini?"
Aku diam, percakapan ini sedikit terasa menghakimi, untukku..
"Dulu juga ngga boleh bawa HP, pokoknya dulu asrama dan sekolah selalu tegas."

Aku mulai tau arah pembicaraan ini,
aku merasa sedikit dipojokkan,
secara tidak langsung, dia mengatakan bahwa 
angkatan zaman sekarang sudah tidak sebaik dulu..
Lalu yang menjadi pertanyaanku adalah:
Seberapa baik angkatan yang disebut "dulu" itu?
Seberapa lekat Anda mengenal kami? Mengenal angkatan ini?
Seberapa mengecewakannya kami saat ini bagi Anda,
ketika Anda, bahkan tidak pernah terlibat di dalamnya?

Tetapi kemudian aku mulai berpikir lagi tentang pergerakan masa itu, juga tentang metamorfosa yang terus berproses ini.
Barang kali ketika masa ku tiba -menjadi beberapa tahun lebih tua dari pada aku saat itu- aku bisa saja melakukan hal yang sama? Mungkin akan ada saat dimana aku akan melihat secara kritis apa yang telah terjadi dengan kehidupan yang dulu pernah menjadi bagian dari aku, kehidupanku..
Pada akhirnya aku malah bisa memaklumi segala hal yang terjadi, ketika aku mencoba menempatkan diriku pada sudut pandang yang lain sebuah kehidupan.. Mendalami dan memaknai metamorfosa yang kujalani.. Meyakinkan aku, dan mungkin kalian yang mendengarkan melodi ini: 

Metamorfosa,
Masa yang satu akan memberikan melodi bagi masa yang lain, 
dan kehidupan akan membawa kita pada sebuah pendewasaan,

Salam Hangat :)


Jumat, 22 Juni 2012

Hitung Passing Grade Mu

Pasca SNMPTN, biasanya pesertanya bakal jadi kena sindrom harap-harap-cemas.. Hmm, sebagian besar sih.. (termasuk aku :p ) Hehe

Nah, jauh-jauh hari sebelum menghadapi si SNMPTN itu sendiri, sebenernya kita udah bisa ngliat Passing Grade atau PG dari setiap Universitas Negeri yang kita idam-idamkan itu..
Dari situ sebenernya kita sangat terbantu untuk menentukan pilihan kita sesuai dengan bakat dan minat kita. Sangat dianjurkan tuh yang namanya ikut Try Out sana-sini, biar kita tau sebatas mana kemampuan kita. Soal-soalnya juga bisa kita pakai buat belajar lebih lanjut, soalnya kadang kita jadi bisa memecahkan soal sulit yang waktu TO kita ngga bisa kerjain.. 
Oo iya, nentuin pilihan juga jangan sembarangan yah, jangan sampai ntar ngga enjoy menjalaninya..

Selanjutnya, nih buat yang baru aja melaksanakan SNMPTN.. terutama buat yang mau menyiapkan mental nungguin pengumuman SNMPTN.. hehe
  • Pastikan kamu sudah meninggalkan jejak, 
pastikan kalau waktu ngerjain soal SNMPTN, kamu juga meninggalkan jawabanmu di lembar soal, ini penting banget buat kamu ngehitung benar-salahnya soal yang kamu kerjain itu.. Biasanya, karna ngga dikasih lembar corat-coretan, peserta bakal ngitung dan ngerjain di lembar soal, nah, corat-coretan ini ngebantu banget buat kamu menganalisa.. Hehe.. Tapi buat model soal yang ngga pakai hitungan, kamu emang harus benar-benar meninggalkan jejak, kecuali kalau masih ingat benar-benar apa yang kamu jawab..
  • Jadilah aktif dan agresif,  
biasanya setelah SNMPTN selesai, bakal betebaran tuh yang namanya kunci jawaban dan pembahasannya.. Jadilah aktif dan agresif, mulailah dengan mencari via internet, tanyakan pada mbah google.. Dalam hal ini, dibutuhkan sedikit kesabaran dan keuletan, soalnya, soal SNMPTN itu dibuat dalam kode yang sangat banyak, sekitar 40-60 an kalau ngga salah, jadi ada kemungkinan juga si sumber yang kalian dapet, belum punya pembahasan dari semua kode soal yang peserta kerjain kemarin.. Untuk memulai langkah ini,  tinggal mengetikkan aja kode soal yang dikerjain kemarin, dan kalau beruntung, bisa langsung mengoreksi jawaban.. Biasanya kode soal hari pertama bakal langsung banyak bertebaran kuncinya dalam waktu dua hari setelahnya, nah untuk kode soal hari kedua, untuk bisa mendapatkannya harus rada sabar.. :) Selanjutnya tinggal mengoreksi aja kok..
  • Sedikit Berhitung, 
setelah kamu selesai dengan proses koreksi, kamu bisa mulai berhitung.. Nah, sekedar info aja yah, cara berhitung yang aku bagikan ke kamu ini, aku dapat dari bimbel yang aku ikuti kemarin, kalau mau hitung sendiri pake caranya teman-teman lain yang kalian temukan di google juga silahkan.. hehe
  1. Untuk Soal TPA {[(B x 4) - S] : ( 75  x 4 ) } x 30
  2. Kemampuan Dasar {[(B x 4) - S] : ( 45  x 4 ) } x 30
  3. Untuk Soal IPA / IPS {[(B x 4) - S] : ( 60  x 4 ) } x 40
Selanjutnya jumlahkan hasil dari poin 1, 2, dan 3 . Nah, itulah kira-kira Passing Grade mu..
Kenapa cara penghitungannya seperti itu? Menurut bimbel yang aku percayai itu, skor total TPA paling maksimal emang cuma sampai 30%, nah 70% nya dari soal Kemampuan Dasar dan Soal IPA/ IPS. Nah, untuk 70% nya sendiri, didapet dari tiap-tiap mapel yang maksimal skornya adalah 10%.
  • Cermati
Selanjutnya, kalau kamu udah dapatkan Analisis Passing Grade mu, kamu tinggal cocokkan dengan Passing Grade yang harus kamu capai untuk bisa menembus PTN yang kamu idamkan. Oo iya, perlu diperhatikan yah, Passing Grade bukanlah suatu tolak ukur, ngga bisa dijadikan patokan yang benar-benar akurat, namanya juga prediksi.. 
Bisa aja, kamu merasa bisa mengerjakan soal-soal SNMPTN dengan lebih sukses daripada TryOut yang biasa kamu ikuti, tapi ternyata sebagian besar peserta juga merasakan hal yang sama.. Atau bisa juga sebaliknya, kamu merasa ngga bisa mengerjakan, dan sebagian besar peserta yang lain juga merasa ngga bisa.. Jadi semuanya tinggal bagaimana Tuhan berkarya ke kamu ketika kamu menghadapi soal-soal itu.. 
  • Berdoa :))
Seperti yang udah aku sampaikan di atas, jangan lupa berdoa yah, sebab semuanya sudah kamu laksanakan dengan usaha dan kerja keras kamu yang paling optimal, jadi sekarang tinggal berserah kepada Tuhan supaya pekerjaan kamu kemarin, menjadi sempurna :)
Semoga setelah menganalisis perolehan Passing Grade SNMPTN mu, kamu jadi punya sedikit pencerahan untuk kedepannya.. Kalau ada yang mau ikut jalur UM? Mungkin harus berjuang lagi, hehe.. Atau ada yang mau mencari pendaftaran PTS? Silahkan.. Atau ada yang sudah cukup tenang dan mau berleha leha aja, juga silahkan.. Hehe


Setiap orang akan dewasa dengan proses kehidupan yang mereka lakoni,


Salam Hangat :)

Kamis, 21 Juni 2012

Harmoni Cinta dan Darah Indonesia

Beginilah awal mulanya..

Ini adalah sebuah naskah theater yang ditulis dalam rangka peringatan BKS tahun 2011 kemarin. Naskah ini mulai ditulis pada bulan Juni 2011, sekitar satu tahun yang lalu. Aku menulisnya bersama Gabriella Rena Vanessa Darmadji dan Stanisclaus Rheyno Anugrah Perdana. Naskah ini ditulis khusus sebagai persembahan dari kami untuk angkatan kami tercinta, SEMBILAN BELAS. 

Awalnya dikerjakan bertiga, lama kelamaan, kami punya porsi kerja kami masing-masing. Aku lebih memilih bagian penyusunan script nya, Rheyno yang pegang kemudi sebagai sutradara, dan Rena yang menjadi assistent sutradara.

Kenapa si Harmoni Cinta dan Darah Indonesia ini bisa lahir?
Itu ngga lain dan ngga bukan karena SEMBILAN BELAS sedang berpartisipasi dalam acara BKS atau Bulan Kitab Suci Nasional, sebuah kegiatan rutin tahunan yang diadakan di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, tempat kami bersekolah. Dan sebagai bagian dari SEMBILAN BELAS ngga salah banget kan, kalau kita mencoba berkarya buat angkatan sendiri?

Benar ngga sih, kalau belakangan ini muncul pertanyaan apakah film S**G**A yang diputar dibioskop itu dapat inspirasi dari sini?

Hmm, aku sendiri juga ngga bisa bilang iya atau enggak..

Aku sendiri, yang udah nonton film itu, beberapa waktu yang lalu emang sempat ngerasa kalau nih film emang rada mirip sama naskahnya HCDI *disingkat yah biar gampang.. hehe Soalnya emang latar suasananya hampir-hampir mirip 11-12 lah, alur ceritanya juga mirip.. Bedanya ini kelas anak SMA, nah kalau tuh film emang garapan sutradara ternama mamennn .. hahaha

Kenapa ada yang mikir itu film dapat inspirasi dari naskah ini, itu ngga lain dan ngga bukan adalah karena celoteh sang sutradara HCDI: Rheyno yang dulu pas di Van Lith, sempat ketemu sama si Mas GN (katanya sih gitu, besok tanya sendiri yah.. ) Nah, selanjutnya yang terjadi adalah adanya pamflet (guna menarik penonton di aula SMA PL Van Lith 2011), di pamflet inilah kemudian tertera coment kecil atas nama GN yang mengatakan

"Kontroversi, Unik, dan Berani.. Semangat"


terlepas dari siapa yang mengatakan itu sebenarnya, saya sangat menghargai coment itu.. :) Mengenai benar-tidaknya mungkin masih perlu dikonfirmasikan, jadi saya sendiri tidak tahu menahu atas hal tersebut diatas.. Tapi tidak menyalahkan juga, kalau pada akhirnya ada teman-teman yang berpikiran bahwa naskah ini pernah dibaca oleh seseorang dan menjadi inspirasi baru bagi si orang tersebut untuk menuliskan sebuah karya yang lebih baik? Siapa tau kan? Tapi kalau memang ternyata benar itu yang terjadi, ngga apa-apa kan? Lagian juga cuma mirip, setiap ide pasti akan berkembang dengan imajinasi masing-masing orang.. Jadi terlepas dari benar apa enggaknya tuh pamflet, bukanlah jadi soal.. :)


Kenapa Kinan? Kamu tidak mencintaiku?


Bukan begitu mas.. Tentu saja aku masih mencintaimu.. hanya saja aku.. aku..

Aku sudah tersentuh oleh banyak orang mas, aku ..

Aku tau Kinan, dan aku tulus mencintaimu, aku tidak mempermasalahkannya.. 
Aku mengenalmu sejak sebelum semua ini terjadi.. 
dan apa yang tlah terjadi padamu tidak akan merubah perasaanku..
Sinopsis

Dilematis, sebuah perjalanan hidup yang harus dialami oleh setiap orang untuk menyempurnakan proses pendewasaannya. 
Hidup di era peralihan Belanda-Jepang, Tirta, seorang pemuda berusia 19 tahun harus menghadapi keseharian dengan emosi yang berkecamuk. Ditinggalkan sang Ayah yang dipaksa menjadi Romusha, Tirta menjadi tumpuan bagi perlindungan sang ibu dan adiknya, Laksmi. 
Ditengah situasi yang memang tak kunjung kondusif itulah, Tirta akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tentara rakyat. Namun tanpa disangka-sangka, langkah yang ia ambil justru memberi ruang bagi Jepang untuk semakin masuk dalam kehidupannya. Rumah-rumah bordil semakin diramaikan oleh gadis-gadis tanah air, satu diantaranya, adalah Kinan, kekasih Tirta. Gadis yang amat dicintainya itu terseret menjadi subyek pelampiasan nafsu dan kebejatan Jepang. Perasaannya semakin hancur, ketika ia memutuskan pulang, dan malah mendapati adiknya menjadi korban pemerkosaan.
Batinnya menyuruhnya agar tetap tinggal, tapi bangsanya telah menantikan kembali perjuangannya demi kemerdekaan.. Bagaimanakah ia harus melangkah ketika semua sisi menariknya dalam nama pengorbanan?

Boleh saja orang tak menganggapku murni akan kesucianku, atas kehormatan yang telah dirampas dari diriku.. Asal bukan kehormatan bangsaku..
Yahh.. Aku memang tidak mengangkat senjata untuk sebuah pembelaan,
tapi aku.. bukan menyerah pada keadaan..
Aku hanya menyerahkan cintaku untuk kemerdekaan..

Sayangnya, momen dari theater XIX itu sendiri, gagal diabadikan.. Bukan tidak berusaha diabadikan lho, hanya saja, file filmnya HILANG.. Oh my GOD banget yah, secara itu ngerjainnya dengan penuh usaha dan kerja keras. Banyak banget waktu yang dikorbankan oleh teman-teman SEMBILAN BELAS demi terlaksananya theater itu, theater karya kami, yang menjadi salah satu kebanggaan kami.

Ini sekaligus sebagai bentuk wujud nyata kerinduanku ke angkatanku tercinta SEMBILAN BELAS, yang telah melakoni kehidupan mereka, dimanapun mereka berada.. I Miss You Much :*

"Satu Kenyataan Bahwa Kamu Tidak Sendiri"

POKOKMEN TOP MARKOTOP JOS GANDHOS : )

Oo iya, dijelaskan disini bahwa:
Tidak ada maksud tertentu dengan adanya post ini, hanya sekedar berbagi saja, silahkan bergelut dengan pemikiran masing-masing yah :) 
Jadilah kritis dan dinamis, Salam hangat.

Rabu, 20 Juni 2012

Ayo Kenalan

Hei teman-teman,

Daripada bingung nih mau ngapain liburan di rumah, mending sesekali kita jalan-jalan ke dapur dan memantau kulkas.. Hahaha.. Mulai belajar memasak kan ngga ada salahnya.. dari pada cuma mantengin situs jejaring sosial? Hehe, kan ngga bisa kenyang? hihi :p

Nah, bisa juga tuh dimulai dengan menjelajah internet, itung-itung sebagai kerjaan sambilan (selain eksis di jejaring sosial) hehe : )

Bisa juga dimulai dengan mengenal bahan dasar utama buat masak lho, seperti ayam, ikan, dan daging sapi.. Itu makanan enak yang bisa dibilang masih ramah dengan rakyat.. Dan sepeninjauan aku sih, cuma segelintir orang yang terang-terangan menolaknya.. Entah karena jadi vegetarian, atau emang beneran alergi dan ngga suka.. Hehe

Buat yang tertarik, bisa dibaca nih wacana dibawah ini, tunjukin kalau kamu memang cewek bernaluri.. haha (cowok juga boleh dahh) :p


Ayam

  • Mengenal Ciri-Ciri Ayam Negeri, Blaster dan Kampung

    Ayam Negeri

    Tekstur dagingnya lebih lunak dan lembut, aromanya amis, ukurannya relatif lebih besar. Ayam negeri biasa digunakan untuk masakan yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mematangkannya, misalnya sate, ayam panggang dan ayam goreng tepung.

    Ayam Blaster

    Teksturnya cukup lunak dan lembut, aromanya sedikit amis, ukurannya sedang. Bisa digunakan untuk masakan apa saja kecuali kaldu.

    Ayam Kampung

    Tekstur dagingnya lebih keras dan padat, dan aromanya segar serta tidak amis. Ukurannya relatif lebih kecil atau agak besar jika ayam berlemak (gemuk). Digunakan untuk masakan berkuah banyak (misal, sup, soto dan kaldu) dan masakan yang membutuhkan waktu lama dalam memasak (misal, rendang, gulai, kukus, ungkep).
  • Cara Memilih dan Menyimpan Ayam

    Cara Memilih Ayam

    Ayam yang baik ditandai dengan warna daging putih kekuningan, tidak berlendir dagingnya dan baunya tidak amis.

    Cara Menyimpan Ayam

    Ayam yang sudah dibersihkan, boleh disimpan di dalam wadah tertutup rapat dan taruh di freezer. Bisa juga disimpan sambil direndam bumbu supaya bisa langsung diolah ketika dibutuhkan. Di dalam freezer, ayam bisa bertahan hingga 1 (satu) bulan.

Ikan
  • Cara Memilih dan Membersihkan Ikan

    Cara Memilih Ikan

    Tekan badan ikan untuk memeriksa kekenyalannya, ikan yang lembek dan tidak kenyal sebaiknya tidak dipilih. Periksa matanya, mata ikan yang segar mengkilat dan jernih. Insang harus berwarna merah terang atau merah muda. Aromanya segar dan tidak terlalu amis. 

    Cara Membersihkan Ikan

    Bersihkan sisik ikannya, caranya letakkan pisau di dekat ekor, tarik pisau menuju ke arah kepala hingga sisik terlepas. Cuci bersih untuk menghilangkan sisik yang belum terlepas. Kerat sedikit bagian sisi leher lalu tarik keluar isi ikan sampai bersih. Kucurkan air ke dalam perut ikan sambil dibersihkan dengan jari tangan. Cara ini akan membuang sisa-sisa empedu ikan sehingga rasa ikannya tidak akan pahit.
      
SAPI
  • Mengenal Bagian-bagian Daging Sapi

    Sandung Lamur

    Dikenal dengan istilah brisket. Daging ini banyak mengandung lemak. Biasa dibuat: rawon, soto, sup, semur dan asem-asem.

    Has Dalam

    Dikenal dengan istilah tenderloin, adalah bagian yang terlembut dan cepat lunak sehingga cara memasaknya lebih singkat. Misalnya untuk bistik, tumisan dan sate.

    Has Luar

    Dikenal dengan istilah sirloin. Daging ini agak sedikit berlemak dan membutuhkan waktu memasak sedikit lebih lama dari has dalam. Misalnya untuk tumisan.

    Daging Sengkel / Kisi

    Daging ini banyak uratnya dan cocok untuk masakan: bakso, empal, semur, rendang dan soto.

    Tetelan

    Sisa-sisa daging yang melekat pada tulang. Tetelan biasanya digunakan untuk tumisan atau diambil kaldunya.

    Gandik

    Daging ini tidak berlemak dan tidak berurat, biasa disebut daging kelapa. Dipakai untuk masakan yang memakan waktu lama dalam mengolahnya karena bagian daging ini paling keras sehingga tidak mudah hancur. Misalnya untuk rendang.

    Tulang Sapi

    Bagian tulang yang banyak dipakai adalah tulang iga, kaki dan dengkul. Tulang dengkul biasanya dipakai untuk membuat kaldu.

  • Mengenal Buntut Sapi
    Buntut berlemak tinggi. Ekor di bagian ujung lebih kecil, cocok untuk dibuat sup. Makin ke pangkal, potongan ekornya makin besar. Buntut ukuran besar cocok dibuat asam padeh atau buntut penyet. Sebelum digunakan, buntut sebaiknya direbus dahulu bersama daun salam dan jahe. Air rebusannya bisa dipakai. Untuk mengurangi kadar lemaknya, simpan kuah yang sudah dingin di dalam lemari es semalaman, lalu buang bagian lemak yang membeku di atas air.
  • Mengenal Jeroan Sapi

    Paru

    Daging paru agak kenyal, sebelum diolah juga harus direbus dahulu. Tambahkan jahe dan daun salam ke dalam air rebusannya agar amisnya berkurang. Paru yang sudah direbus dapat dibuat soto, dendeng atau bacem.

    Hati

    Tekstur daging hati padat dan agak keras. Rebus dahulu sebelum diolah bersama jahe dan daun salam. Sebaiknya direbus dalam keadaan utuh sebelum dipotong-potong. Air rebusan jangan digunakan karena amis baunya. Masakan hati sapi yang populer adalah sambal goreng hati.

    Babat

    Sebelum diolah jadi masakan, rebus dulu babat yang sudah bersih di dalam air yang dibubuhi jahe dan daun salam sampai empuk. Air rebusan babat tidak disarankan digunakan. Babat enak dibuat antara lain: gulai, sate, soto, bacem, goreng (empal), tumis (direbus terlebih dahulu).
  • Mengenal Lidah Sapi
    Lidah yang diolah adalah lidah yang sudah direbus dan dilepas kulit luarnya sehingga dagingnya terasa lembut. Merebus lidah bisa di dalam air mendidih yang dibubuhi jahe dan daun salam. Lidah biasa dibuat antara lain sup, soto, gulai, asem-asem dan semur.
  • Mengenal Kikil Sapi
    Kikil ada di bagian kaki. Teksturnya sangat kenyal dan keras karena itu rebus dahulu sebelum diolah. Air rebusan cukup berlemak dan agak berbau karena itu tak perlu dipakai. Kikil cocok diolah dalam masakan yang butuh waktu lama untuk mematangkannya, misalnya dibuat kalio.
  
Itu tadi baru perkenalan, untuk selanjutnya bisa diliat sendiri di http://www.warisankuliner.com/ 
Mulailah dari hal-hal kecil untuk menciptakan hal-hal yang besar,

Salam Hangat :)