Kamis, 21 Juni 2012

Harmoni Cinta dan Darah Indonesia

Beginilah awal mulanya..

Ini adalah sebuah naskah theater yang ditulis dalam rangka peringatan BKS tahun 2011 kemarin. Naskah ini mulai ditulis pada bulan Juni 2011, sekitar satu tahun yang lalu. Aku menulisnya bersama Gabriella Rena Vanessa Darmadji dan Stanisclaus Rheyno Anugrah Perdana. Naskah ini ditulis khusus sebagai persembahan dari kami untuk angkatan kami tercinta, SEMBILAN BELAS. 

Awalnya dikerjakan bertiga, lama kelamaan, kami punya porsi kerja kami masing-masing. Aku lebih memilih bagian penyusunan script nya, Rheyno yang pegang kemudi sebagai sutradara, dan Rena yang menjadi assistent sutradara.

Kenapa si Harmoni Cinta dan Darah Indonesia ini bisa lahir?
Itu ngga lain dan ngga bukan karena SEMBILAN BELAS sedang berpartisipasi dalam acara BKS atau Bulan Kitab Suci Nasional, sebuah kegiatan rutin tahunan yang diadakan di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, tempat kami bersekolah. Dan sebagai bagian dari SEMBILAN BELAS ngga salah banget kan, kalau kita mencoba berkarya buat angkatan sendiri?

Benar ngga sih, kalau belakangan ini muncul pertanyaan apakah film S**G**A yang diputar dibioskop itu dapat inspirasi dari sini?

Hmm, aku sendiri juga ngga bisa bilang iya atau enggak..

Aku sendiri, yang udah nonton film itu, beberapa waktu yang lalu emang sempat ngerasa kalau nih film emang rada mirip sama naskahnya HCDI *disingkat yah biar gampang.. hehe Soalnya emang latar suasananya hampir-hampir mirip 11-12 lah, alur ceritanya juga mirip.. Bedanya ini kelas anak SMA, nah kalau tuh film emang garapan sutradara ternama mamennn .. hahaha

Kenapa ada yang mikir itu film dapat inspirasi dari naskah ini, itu ngga lain dan ngga bukan adalah karena celoteh sang sutradara HCDI: Rheyno yang dulu pas di Van Lith, sempat ketemu sama si Mas GN (katanya sih gitu, besok tanya sendiri yah.. ) Nah, selanjutnya yang terjadi adalah adanya pamflet (guna menarik penonton di aula SMA PL Van Lith 2011), di pamflet inilah kemudian tertera coment kecil atas nama GN yang mengatakan

"Kontroversi, Unik, dan Berani.. Semangat"


terlepas dari siapa yang mengatakan itu sebenarnya, saya sangat menghargai coment itu.. :) Mengenai benar-tidaknya mungkin masih perlu dikonfirmasikan, jadi saya sendiri tidak tahu menahu atas hal tersebut diatas.. Tapi tidak menyalahkan juga, kalau pada akhirnya ada teman-teman yang berpikiran bahwa naskah ini pernah dibaca oleh seseorang dan menjadi inspirasi baru bagi si orang tersebut untuk menuliskan sebuah karya yang lebih baik? Siapa tau kan? Tapi kalau memang ternyata benar itu yang terjadi, ngga apa-apa kan? Lagian juga cuma mirip, setiap ide pasti akan berkembang dengan imajinasi masing-masing orang.. Jadi terlepas dari benar apa enggaknya tuh pamflet, bukanlah jadi soal.. :)


Kenapa Kinan? Kamu tidak mencintaiku?


Bukan begitu mas.. Tentu saja aku masih mencintaimu.. hanya saja aku.. aku..

Aku sudah tersentuh oleh banyak orang mas, aku ..

Aku tau Kinan, dan aku tulus mencintaimu, aku tidak mempermasalahkannya.. 
Aku mengenalmu sejak sebelum semua ini terjadi.. 
dan apa yang tlah terjadi padamu tidak akan merubah perasaanku..
Sinopsis

Dilematis, sebuah perjalanan hidup yang harus dialami oleh setiap orang untuk menyempurnakan proses pendewasaannya. 
Hidup di era peralihan Belanda-Jepang, Tirta, seorang pemuda berusia 19 tahun harus menghadapi keseharian dengan emosi yang berkecamuk. Ditinggalkan sang Ayah yang dipaksa menjadi Romusha, Tirta menjadi tumpuan bagi perlindungan sang ibu dan adiknya, Laksmi. 
Ditengah situasi yang memang tak kunjung kondusif itulah, Tirta akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tentara rakyat. Namun tanpa disangka-sangka, langkah yang ia ambil justru memberi ruang bagi Jepang untuk semakin masuk dalam kehidupannya. Rumah-rumah bordil semakin diramaikan oleh gadis-gadis tanah air, satu diantaranya, adalah Kinan, kekasih Tirta. Gadis yang amat dicintainya itu terseret menjadi subyek pelampiasan nafsu dan kebejatan Jepang. Perasaannya semakin hancur, ketika ia memutuskan pulang, dan malah mendapati adiknya menjadi korban pemerkosaan.
Batinnya menyuruhnya agar tetap tinggal, tapi bangsanya telah menantikan kembali perjuangannya demi kemerdekaan.. Bagaimanakah ia harus melangkah ketika semua sisi menariknya dalam nama pengorbanan?

Boleh saja orang tak menganggapku murni akan kesucianku, atas kehormatan yang telah dirampas dari diriku.. Asal bukan kehormatan bangsaku..
Yahh.. Aku memang tidak mengangkat senjata untuk sebuah pembelaan,
tapi aku.. bukan menyerah pada keadaan..
Aku hanya menyerahkan cintaku untuk kemerdekaan..

Sayangnya, momen dari theater XIX itu sendiri, gagal diabadikan.. Bukan tidak berusaha diabadikan lho, hanya saja, file filmnya HILANG.. Oh my GOD banget yah, secara itu ngerjainnya dengan penuh usaha dan kerja keras. Banyak banget waktu yang dikorbankan oleh teman-teman SEMBILAN BELAS demi terlaksananya theater itu, theater karya kami, yang menjadi salah satu kebanggaan kami.

Ini sekaligus sebagai bentuk wujud nyata kerinduanku ke angkatanku tercinta SEMBILAN BELAS, yang telah melakoni kehidupan mereka, dimanapun mereka berada.. I Miss You Much :*

"Satu Kenyataan Bahwa Kamu Tidak Sendiri"

POKOKMEN TOP MARKOTOP JOS GANDHOS : )

Oo iya, dijelaskan disini bahwa:
Tidak ada maksud tertentu dengan adanya post ini, hanya sekedar berbagi saja, silahkan bergelut dengan pemikiran masing-masing yah :) 
Jadilah kritis dan dinamis, Salam hangat.