Minggu, 25 November 2012

Tiga Hal Untuk Mimpi Baru

Aku tak pernah membayangkan bagaimana seorang gadis harus terus bersedih dalam mimpi-mimpi yang sama yang seakan membelenggunya.
Dimana pada saat itu, tidak ada yang dapat menariknya keluar dari dimensi yang mengurungnya.
Satu-satunya makhluk yang mampu melakukannya, adalah dirinya sendiri.

Dan aku sebagai gadis itu, sedang belajar untuk membantu dirinya.

"Orang-orang berkata: jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, maka ia akan memahami semua orang. Tapi aku berkata: jika ada yang mencintai orang lain, maka ia akan dapat mempelajari sesuatu untuk dirinya sendiri." ~Kahlil Gibran

Beberapa malam yang berlalu itu, benar-benar memuakkan.
Dimana setiap kamu bermimpi, kamu masih menemui wajah-wajah itu.
Wajah-wajah yang kamu rindukan, yang dalam mimpi : akhirnya membuat jenuhmu makin pekat
Dimana pada akhirnya kamu merasa terpojokkan : tak ada makhluk baru untuk kamu rindukan
Dan pada latar-latar itu : tak ada tempat baru dimana kamu berpijak dan tertawa
Semua karena segala sesuatu dan rutinitas yang beralur dalam rotasi yang sama. 
Tak ada yang baru. Seolah tak istimewa.
"Setiap hari, sebenarnya kita sedang mengukir sejarah untuk diri kita sendiri." ~VRM

Dan sekarang aku tau:
Ketika dunia tidak tertarik untuk menyentuhmu, saat itu kamu harus tertarik untuk menyentuh dunia.

Aku mulai bangun dari mimpi-mimpi itu. Membantu gadis itu: 
mengisi kotak-kotak putih diantara hitam yang mengelilinginya dengan huruf-huruf balok;
merangkai beberapa aksara sederhana yang semoga mampu membuat anak-anak terlelap;
dan memperkenalkan makhluk rumput yang menghijaukan suasana.


Tiga hal : Memperbarui Mimpi Diri.