Kamis, 19 Juli 2012

Teruntuk Sembilan Belas

Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada Tuhan dan upahku pada Allahku  (Yesaya 49 : 4)


Hei, lama tak bersua.
Selembar penuh kata-kata ini, ingin aku tujukan ke kalian, entah kenapa.. Hehe

Hari ini adalah Kamis, SEMBILAN BELAS Juli 2012.. dan lembaran ini khusus untuk kalian,
sebagai wujud kerinduanku pada SEMBILAN BELAS :)

Ijinkan aku berkisah yah, mungkin sedikit panjang, tapi aku berharap kalian mau membaca dan memahaminya..

SATU KENYATAAN BAHWA AKU TIDAK SENDIRIAN

Aku terjaga dari tidurku, dan terus berpikir ulang sebelum akhirnya menulis lembaran ini. 
Dimanapun kalian berada saat ini, aku katakan bahwa sangat besar keinginanku untuk berbagi bersama kalian. Saat ini. Dan aku mulai berandai-andai.. ..

aku ingin sekali menjumpai aneka macam wajah itu
mendengarkan suara-suara yang memanggil namaku dengan melengking..
membiarkan tubuhku terbenam dalam lingkaran setan kalian, 
aku tau itu menyiksaku dalam kegelian, tapi aku senang berada di antara kalian..
aku mau ada wanita-wanita manis yang mengantri untuk dipotong poninya :)
aku ingin sekali berdiri diantara kalian,
mengantri makanan, dan ada seorang dari kalian yang memelukku dari belakang..
aku ingin mendengarkan suara gerombolan lelaki galau yang menyanyi fals di ruang bahasa inggris ..
aku ingin sekali melihat wajah tersiksa kalian, menghadapi kegaringan ku..
dan terlebih saat ini kawan,
aku benar-benar ingin kembali ke tempat itu..
aku ingin bercengkrama dengan kalian sambil menyantap roti trapis itu,
aku ingin pergi ke unit seberang untuk bertemu dengan si cantik berrambut ikal yang khas,
atau si hitam manis yang mungil dan murah senyum..
aku ingin berbagi dengan mereka..
aku ingin bercerita bersama si cantik berkulit putih dengan kacamata dan tahi lalat di pipinya..
aku ingin menghampiri si jeger tinggi itu,
memeluknya tanpa harus menceritakan apa yang terjadi..
aku ingin sekali berjalan beberapa meter, untuk mengganggu seseorang, dan membendungkan tangisku dalam pundak tegarnya..
sungguh, aku ingin sekali..

Tapi saat ini, saat kalian sedang sibuk membicarakan tentang bangku kuliah, dan aku memilih berbicara pada kalian tentang bangku rumah ...
Aku sudah berbicara pada beberapa dari kalian, tapi aku rasa aku perlu berbicara pada semua dari kalian. Sebagaimana aku tahu bahwa aku masih (semoga) menjadi bagian dari SEMBILAN BELAS, maka aku akan berkisah pada kalian.. Pada orang-orang yang tingkah dan wajahnya sangat aku rindukan..

Ini kisah sedih di bulan Juli,
Ini tentang kulminasi dari sebuah perjuangan
Ini tentang sesuatu yang entah harus disebut apa
Ini adalah detik ketika kamu menghela nafas
dan ada hal yang membuatmu merasa sedikit sesak
Ini adalah moment yang kamu nantikan
namun tidak sesuai dengan apa yang kamu impikan
Ini menjadi sedikit sulit,
ketika kamu sadar dengan apa yang kamu hadapi,
dengan hal yang berbau "menanggapi"
dan dengan bagaimana kamu akan mewujudkan mimpi
Ini bukan bagaimana kamu akan menangis,
tetapi tentang bagaimana kamu belajar mengusap air mata
 
Apa yang akan kamu katakan padaku, jika aku bilang : "aku ngga kuliah .. :) "
Lalu beberapa dari kalian pada awalnya, akan tidak percaya dengan apa yang aku katakan.
Ngga wajar? SKAK! Awalnya aku ngga bisa berkata-kata. Aku ngga tau bagaimana aku harus menjelaskannya. Aku ingin meminta maaf pada pihak tersebut, aku belum bisa menjelaskannya waktu itu, dan sekarang aku malah membawanya dalam lembaranku ini .. :)
Tapi perlahan aku mulai memahami, bahwa tidak semua orang bisa mengerti. Aku sadar bahwa masing-masing dari kita berasal dari berbagai daerah, dan dengan berbagai macam latar belakang. Dari situlah, aku merasa bahwa aku butuh media untuk menjelaskannya.

Disini aku ingin berbicara pada semua pihak, tentang bagaimana kita menghidupi sebuah keadaan.
Aku menjadi sadar bahwa ada saat dimana kita tidak bisa memaksakan mimpi kita. Bukan karena kita mengalah pada keadaan, tapi lebih kepada bagaimana kita berdialog dengan keadaan.

Pada pihak yang lain aku telah berusaha menjelaskan dengan baik. Bahwa aku akan menyusul kalian tahun depan :) Tidak sekarang. Ada saat dimana kita harus mengerti orang lain. Dan aku memilih untuk membiarkan kakakku tersayang itu, untuk menyelesaikan studinya dibangku kuliah. Tentu juga karena aku memikirkan bagaimana kedua orangtuaku agar tetap dapat berjuang dan berumur panjang :)
Jadi aku rasa hal tersebut adalah yang paling baik, bagiku, juga bagi keluarga dan orang-orang disekelilingku. Tahun depan, keadaannya akan sangat baik, aku akan menyusul kalian, melewati pintu gerbang masa depan itu :)


Pada kondisi terhimpit seperti ini, penglihatanku menjadi lebih jelas :)
Tentang orang-orang disekelilingku, dan bagaimana mereka tetap berada di sisiku, di saat paling menyedihkan sekalipun.
Dan aku sangat bahagia sekali bisa mengenal kalian, karena kalian tetap ada dan membesarkan semangatku:
SEMBILAN BELAS.

Kepada kalian, aku lantangkan:
"barangkali aku memang belum seberuntung kalian,
tapi aku sungguh beruntung bisa mengenal kalian .. "
 

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih, telah menyempatkan diri anda membaca lembaran tidak penting ini. Saya memohon maaf apabila ada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya lembaran ini. Saya tegaskan bahwa tidak ada maksud apa-apa dibalik terbitnya lembaran ini. Sekian dari saya, salam hangat :)

NB: Selamat tanggal SEMBILAN BELAS yah, Top Markotop Jos Gandhos :)